Lego-Lego, Tari Adat Alor Bermakna Persatuan

Tarian ini ditujukan untuk mengajak masyarakatnya bersatu membangun
kampung dan negeri. Pada masing-masing kawasan di kabupaten Alor
terdapat gaya tari dan nyanyian yang berbeda-beda, namun formasinya
tetap sama, yakni lingkaran. Masing-masing memiliki nyanyian dan pantun yang
diungkapkan saat menari, memiliki arti serta harapan yang berbeda-
beda. Beberapa literatur menyatakan bahwa tarian ini sempat menjadi tari
perang. Sekarang tarian ini lebih sering digunakan untuk menyambut tamu.
Tamu disambut oleh masyarakat yang dituakan, lalu diajak menuju
sebuah pohon besar yang rindang, dengan beberapa warga perempuan
yang berpegangan tangan mengelilingi pohon. Tamu dipersilahkan untuk
ikut serta dalam tarian tersebut. Dengan gerakan kaki yang diatur se-
demikian rupa, penari akan bergerak mengitari pohon. Pada saat yang
sama sirih pinang dan minuman ditawarkan. Gerakan kaki dan nyanyian di
masing-masing daerah bisa saja berbeda, namun bentuk formasi lingkaran
dan komponen tradisionalnya tetap sama.
Di dalam ligkaran, ada tiga lelaki yang memiliki tugas berbeda. Ada
pemukul gong yang nada nya akan digunakan untuk menghitung langkah
penari, kemudian ada seorang lelaki yang bernyanyi sekaligus mengucapkan
pantun, dan seorang bertugas untuk membagikan sirih pinang serta minuman.

selain menjadi identitas setiap
suku, tarian ini menjadi salah
satu identitas pemersatu masyarakat
Alor yang mempunyai mimpi
agar masyarakat dan pendatang
terus bersatu membangun kampung
serta negeri.
Komentar
Posting Komentar